（下）SURAT KETUJUHBELAS （第十七封来信）(12)
Pada malam itu aku yang masih seorang anak kecil tidak bisa tidur untuk pertama kalinya. Yang muncul di otakku kadang-kadang adalah "mencekik anak itu" yang dikatakan Paman Tankun dan berikutnya adalah wajah banyak orang.
Ayahku telah membunuh pamannya, aku berpikir, mungkin nanti Paman Tankun, Paman Kinn dan Paman Kim tidak akan mengizinkan aku pergi ke rumah mereka.
Tapi ayahku tidak datang mencekik aku, sampai aku tertidur lelap pun dia juga tidak meletakkan tangannya ke leherku. Dia berbaring membelakangi aku dan sebentar kemudian mengeluarkan sesuatu dari saku celana piyamanya lagi.
Dia sedang mendengarkan pesan suara yang ibuku mengirim kepadanya itu lagi, aku tahu.
Aku juga ingin mengeluarkan surat-suratku dari kotakku dan membacanya, tapi lampu sudah dimati. Untungnya, aku mengingat konten setiap surat, jadi aku memaksa diri untuk tidak memikirkan hal lain kecuali mulai mengingat kembali konten-konten surat yang ditulis ibuku untuk aku.
"......
Ibu belajar bersepeda di lapang pasir. Sepeda itu bukan yang ada roda kecil untuk anak-anak , malah sepeda besar dengan roda besar. Awalnya Ibu selalu terjatuh, tapi pasir itu lembut jadi tidak akan sakit, hanya saja mungkin ada kepiting-kepiting kecil yang di samping akan menertawakan aku. Jadi Ibu berlari ke samping, mengambil daun pisang besar dan melipatnya menjadi sebuah kotak, menangkap semua kepiting kecil itu dan memasukkannya ke dalam kotak.
Ayahku telah membunuh pamannya, aku berpikir, mungkin nanti Paman Tankun, Paman Kinn dan Paman Kim tidak akan mengizinkan aku pergi ke rumah mereka.
Tapi ayahku tidak datang mencekik aku, sampai aku tertidur lelap pun dia juga tidak meletakkan tangannya ke leherku. Dia berbaring membelakangi aku dan sebentar kemudian mengeluarkan sesuatu dari saku celana piyamanya lagi.
Dia sedang mendengarkan pesan suara yang ibuku mengirim kepadanya itu lagi, aku tahu.
Aku juga ingin mengeluarkan surat-suratku dari kotakku dan membacanya, tapi lampu sudah dimati. Untungnya, aku mengingat konten setiap surat, jadi aku memaksa diri untuk tidak memikirkan hal lain kecuali mulai mengingat kembali konten-konten surat yang ditulis ibuku untuk aku.
"......
Ibu belajar bersepeda di lapang pasir. Sepeda itu bukan yang ada roda kecil untuk anak-anak , malah sepeda besar dengan roda besar. Awalnya Ibu selalu terjatuh, tapi pasir itu lembut jadi tidak akan sakit, hanya saja mungkin ada kepiting-kepiting kecil yang di samping akan menertawakan aku. Jadi Ibu berlari ke samping, mengambil daun pisang besar dan melipatnya menjadi sebuah kotak, menangkap semua kepiting kecil itu dan memasukkannya ke dalam kotak.
李白哭着叫韩信停下来
