(下)SURAT KETUJUHBELAS (第十七封来信)(39)
Aku menghindar dari tangannya.
"Bangsat, Vegas." Akhirnya aku buka mulut, "Anak itu betul sekali, Pete sudah mati dan busuk!"
Aku melemparkan tasku ke lantai dan menatap mata ayahku, "Kalau aku punya pilihan, aku tidak mau dia mati. Kalau aku punya pilihan, aku mau ibu yang hidup bersama aku, bukan kamu."
Sebenarnya mungkin ada suara di dalam hatiku untuk menghentikan aku, tapi aku tidak mendengarnya, aku hanya memilih mengucapkan kata-kata yang paling menyakitkan kepada ayahku tanpa sadar: "Mungkin kemalangan terbesar Pete adalah mengenal kamu. Dan kemalangan terbesar aku adalah dilahirkannya!"
Semuanya diam saja, hanya aku yang satu-satunya berdiri dan terengah-engah.
Tampaknya Ayahku terbeku di sana, dan lama-lama kemudian dia bergerak, kelihatan mati rasa seolah-olah ia tidak tahu harus menampilkan wajah apa. Dia menggaruk-garuk kepalanya dan berjongkok untuk mengemasi tas kemahku.
Dia bukan benar-benar mengemasnya, hanya membuka ritsleting itu dan menutupnya, mengulangnya beberapa kali dan kemudian mulai mengambil isinya, lalu bergegas-gegas kembali ke kamarnya dengan setumpuk barang seolah-olah dia terburu-buru.
"Bangsat, Vegas." Akhirnya aku buka mulut, "Anak itu betul sekali, Pete sudah mati dan busuk!"
Aku melemparkan tasku ke lantai dan menatap mata ayahku, "Kalau aku punya pilihan, aku tidak mau dia mati. Kalau aku punya pilihan, aku mau ibu yang hidup bersama aku, bukan kamu."
Sebenarnya mungkin ada suara di dalam hatiku untuk menghentikan aku, tapi aku tidak mendengarnya, aku hanya memilih mengucapkan kata-kata yang paling menyakitkan kepada ayahku tanpa sadar: "Mungkin kemalangan terbesar Pete adalah mengenal kamu. Dan kemalangan terbesar aku adalah dilahirkannya!"
Semuanya diam saja, hanya aku yang satu-satunya berdiri dan terengah-engah.
Tampaknya Ayahku terbeku di sana, dan lama-lama kemudian dia bergerak, kelihatan mati rasa seolah-olah ia tidak tahu harus menampilkan wajah apa. Dia menggaruk-garuk kepalanya dan berjongkok untuk mengemasi tas kemahku.
Dia bukan benar-benar mengemasnya, hanya membuka ritsleting itu dan menutupnya, mengulangnya beberapa kali dan kemudian mulai mengambil isinya, lalu bergegas-gegas kembali ke kamarnya dengan setumpuk barang seolah-olah dia terburu-buru.