(下)SURAT KETUJUHBELAS (第十七封来信)(9)
Aku turun ke bawah dan melihat banyak orang berdiri di ruang tamu.
Ayahku berdiri di atas karpet yang ada di tengah-tengah ruang tamu, satu tangannya memegang rambut seorang pria dan tangan yang lainnya menodongkan senjatanya ke pelipis pria itu.
Aku harus memanggil pria itu Kakek, tapi ayahku tidak mengizinkan aku memanggilnya seperti itu, dia hanya menyuruh aku memanggilnya “Kun Korn”.
Aku tak pernah melihat Kun Korn dalam keadaan sejelek itu, ditekankan pada lantai dengan mukanya yang memar dan bengkak.