(下)SURAT KETUJUHBELAS (第十七封来信)(34)
Waktu omku masuk, ayahku sedang berjongkok memegang kepalanya di atas kari itu. Dia mengenakan celemek merah muda yang lucu, kakinya penuh lecet dan wajahnya berlumuran air mata dan ingus.
Aku masih membeku berdiri di tepi meja saat omku dan pengawal menarik ayahku pergi, pertama kalinya aku melihat seorang menangis begitu keras dan begitu histeris.
Sebetulnya, sekarang kalau aku berpikir kembali, aku harus membentak balik ayahku.
Apa pun tak ditinggalkannya untuk kamu? Dia hampir meninggalkan semua cintanya kepada kamu.
Tapi aku benar-benar terkejut pada waktu itu. Aku tahu ayahku dasar orang gila, hanya tidak menyangka saja dia bisa segila ini.
Aku memintakan pel dari pekerja di rumah dan membersihkan kekacauan itu sendiri, lalu membawa potongan-potongan itu kembali ke kamarku dan dengan hati-hati menyatukan potongan kertas itu kembali dengan lem.
Aku berpikir untuk sepanjang malam dan tetap memberikan kertas itu kepada ayahku, meninggalkannya di samping tempat tidurnya sebelum dia sadar dari obat penenang, maka aku tidak melihat wajahnya yang gembira. Tapi aku tahu kemudian ia menjahit saku pada semua pakaiannya untuk menyimpan surat itu yang dimasukkan ke kantong plastik bening.
Aku masih membeku berdiri di tepi meja saat omku dan pengawal menarik ayahku pergi, pertama kalinya aku melihat seorang menangis begitu keras dan begitu histeris.
Sebetulnya, sekarang kalau aku berpikir kembali, aku harus membentak balik ayahku.
Apa pun tak ditinggalkannya untuk kamu? Dia hampir meninggalkan semua cintanya kepada kamu.
Tapi aku benar-benar terkejut pada waktu itu. Aku tahu ayahku dasar orang gila, hanya tidak menyangka saja dia bisa segila ini.
Aku memintakan pel dari pekerja di rumah dan membersihkan kekacauan itu sendiri, lalu membawa potongan-potongan itu kembali ke kamarku dan dengan hati-hati menyatukan potongan kertas itu kembali dengan lem.
Aku berpikir untuk sepanjang malam dan tetap memberikan kertas itu kepada ayahku, meninggalkannya di samping tempat tidurnya sebelum dia sadar dari obat penenang, maka aku tidak melihat wajahnya yang gembira. Tapi aku tahu kemudian ia menjahit saku pada semua pakaiannya untuk menyimpan surat itu yang dimasukkan ke kantong plastik bening.