(下)SURAT KETUJUHBELAS (第十七封来信)(4)
"Aku ingin! Surat! Dari Pete! "
Porsche tidak bisa mengerti, apa gunanya berbicara sama batu dengan nama ibuku di atasnya , itu hanya seperti berbicara dengan burung atau bunga, tidak mungkin mendapat balasan untuk selamanya.
Tapi dia memang orang yang dipercayai ibuku, ia berdiri saja dan melihat aku menangis sampai pingsan, ia tetap tidak akan mengeluarkan surat keempat, bahkan pada malam waktu aku mengalami demam tinggi pun tidak dikeluarkannya. Dia hanya membaca ketiga surat yang ditulis ibuku itu berulang-ulang kali, membuat aku tenang dalam cerita yang ditulis ibuku.
Aku kemudian berpikir, aku benar-benar tidak sulit untuk dibuat senang pada saat itu, hanya menangis beberapa kali saja hal itu sudah terlewat.
Yang mengesalkan itu pasti adalah ayahku.
Semua orang mengira ayahku akan mati mengikuti ibuku keesokan harinya setelah mayat ibuku ditemukan, tapi ternyata tidak. Dia mengunci diri dan mayat ibuku di kamarnya dan mendengarkan pesan suara yang dikirim ibuku sebelum dia meninggal itu berulang-ulang.
Paman Kinn dan Paman Kim aku sudah siap ditembak saat mendobrak pintu, tapi sekali lagi luar bayangan semua orang, ayahku membebaskan mayat ibuku dan biar mayat ibuku dibawa pergi setelah mendengar Paman Tankun berteriak, "Apakah kau ingin dia tidak bisa beristirahat dalam damai untuk selama-lamanya?"
Porsche tidak bisa mengerti, apa gunanya berbicara sama batu dengan nama ibuku di atasnya , itu hanya seperti berbicara dengan burung atau bunga, tidak mungkin mendapat balasan untuk selamanya.
Tapi dia memang orang yang dipercayai ibuku, ia berdiri saja dan melihat aku menangis sampai pingsan, ia tetap tidak akan mengeluarkan surat keempat, bahkan pada malam waktu aku mengalami demam tinggi pun tidak dikeluarkannya. Dia hanya membaca ketiga surat yang ditulis ibuku itu berulang-ulang kali, membuat aku tenang dalam cerita yang ditulis ibuku.
Aku kemudian berpikir, aku benar-benar tidak sulit untuk dibuat senang pada saat itu, hanya menangis beberapa kali saja hal itu sudah terlewat.
Yang mengesalkan itu pasti adalah ayahku.
Semua orang mengira ayahku akan mati mengikuti ibuku keesokan harinya setelah mayat ibuku ditemukan, tapi ternyata tidak. Dia mengunci diri dan mayat ibuku di kamarnya dan mendengarkan pesan suara yang dikirim ibuku sebelum dia meninggal itu berulang-ulang.
Paman Kinn dan Paman Kim aku sudah siap ditembak saat mendobrak pintu, tapi sekali lagi luar bayangan semua orang, ayahku membebaskan mayat ibuku dan biar mayat ibuku dibawa pergi setelah mendengar Paman Tankun berteriak, "Apakah kau ingin dia tidak bisa beristirahat dalam damai untuk selama-lamanya?"