(下)SURAT KETUJUHBELAS (第十七封来信)(24)
Aku tahu dengan jelas bahwa Pete tidak suka makan waktu mengandung aku, bahwa dia tidak bisa tidur di tengah malam karena rasa sakit yang tiba-tiba, bahwa dia menangis berminggu-minggu karena wajah dan tungkainya yang membengkak, dan pada akhirnya dengan ayahku menanam bunga di seluruh halaman untuknya dan berjanji untuk menunda upacara nikah, dia baru dibujuk agar lebih senang.
Tapi aku tidak mungkin menyentuh luka di sisi perut ibuku dan bertanya kepadanya apakah luka itu sakit, apakah dia gembira waktu melahirkan aku seperti teman-teman sekelasku.
Yang bisa aku lakukan hanyalah membaca surat ibuku beberapa kali lagi dan berulang kali mengatakan pada diri untuk mempercaya kata-kata Porsche.
Pada musim gugur di semester 2 di SMP, terjadi sesuatu yang tidak disangkakan oleh siapa pun.
Aku diculik.
Para penculik itu berhubungan dengan kelompok yang menculik ibuku, setelah turun dari bus sekolah, aku diculik.
Waktu aku tersadar dan menyadari diriku sedang tergantung di sebuah pabrik yang ditinggalkan, pikiran pertamaku adalah, "Ampun, pertama kali aku naik bus sekolah sudah kutemui hal kayak ini, tidak mungkin aku naik bus sekolah lagi.” Kemudian aku mulai menebak-nebak apakah Paman Kim yang mengirim seseorang terlebih dahulu atau Bibi Porsche yang menemukan aku dulu.
Tapi aku tidak mungkin menyentuh luka di sisi perut ibuku dan bertanya kepadanya apakah luka itu sakit, apakah dia gembira waktu melahirkan aku seperti teman-teman sekelasku.
Yang bisa aku lakukan hanyalah membaca surat ibuku beberapa kali lagi dan berulang kali mengatakan pada diri untuk mempercaya kata-kata Porsche.
Pada musim gugur di semester 2 di SMP, terjadi sesuatu yang tidak disangkakan oleh siapa pun.
Aku diculik.
Para penculik itu berhubungan dengan kelompok yang menculik ibuku, setelah turun dari bus sekolah, aku diculik.
Waktu aku tersadar dan menyadari diriku sedang tergantung di sebuah pabrik yang ditinggalkan, pikiran pertamaku adalah, "Ampun, pertama kali aku naik bus sekolah sudah kutemui hal kayak ini, tidak mungkin aku naik bus sekolah lagi.” Kemudian aku mulai menebak-nebak apakah Paman Kim yang mengirim seseorang terlebih dahulu atau Bibi Porsche yang menemukan aku dulu.