(下)SURAT KETUJUHBELAS (第十七封来信)(21)
Aku belum tergolong, jadi aku tidak bisa mencium bau anggur yang tersebar penuh di lorong. Tapi bagaimanapun aku adalah anak ayahku, sedikit banyak bisa merasakan apa yang sedang terjadi. Kadang-kadang aku melekatkan telinga aku pada pintu kamar ayahku. Bahkan melalui pintu kayu yang tebal pun aku masih bisa mendengar dia sedang menangis.
"Jadi ibuku berbau seperti jeruk sebelum dan sesudah diferensiasi sekundernya?" Aku bertanya kepada Bibi Porsche.